Rabu, 23 Mei 2018

Sebelum membangun rumah ada perlunya kita memahami tahap2 pembangunan rumah supaya ada gambaran umum dari rumah yang akan dibangun.
Berikut ini tahapan pekerjaan pembangunan rumah secara garis besar:

1. Pekerjaan awal
Tahapnya adalah pengukuran untuk menentukan posisi bangunan dan batas-batasnya. Lalu juga bowplank yang berguna menentukan titik-titik dari bangunan dengan mendirikan pagar menggunakan papan.

Selain itu juga mencakup penggalian yang berhubungan dengan pekerjaan pondasi dengan menghitung lebar dan dalamnya. Pekerjaan ini dikalkulasi berapa panjang pondasi yang dibuat untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan banyaknya material.

Kemudian mengurug lagi pondasi dan lantai bangunan yang biasanya satuan perhitungannya per meter persegi.

2. Pekerjaan pondasi
Item pekerjaannya mencakup pemasangan pondasi dengan batu kali untuk bangunan rumah yang dihitung dari semua panjang pondasi dikalikan tinggi pondasi dengan satuan meter persegi.

Selain itu di sini juga termasuk pekerjaan pembuatan lantai kerja yang berupa urugan pasir dengan ketebalan kurang lebih 10 meter persegi.

3. Pekerjaan stuktur

Item ini meliputi pengerjaan sloof (balok beton bertulang mendatar yang dibuat diatas pondasi) yang perhitungannya adalah panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.

Kemudian pembuatan kolom yang merupakan tiang tegak lurus terhadap sloof dan Ring Balk yang serupa sloof tetapi dibangun di atas kolom-kolom yang perhitungan volumenya ditentukan dari jumlah kolom dikalikan tinggi kolom.

sloof dan ring balk bangunan
Ini contoh gambar sloof dan ring balk yang patut diperhitungkan.

4. Pekerjaan dinding

Kebutuhan bata bisa dihitung dari keliling dinding dikalikan dengan tinggi dinding. Kemudian kurangi dengan luas dari daun jendela dan pintu. Ukuran bata juga diperhatikan dalam perhitungan ini karena bisa menggunakan hebel maupun batako.

Pekerjaan lainnya adalah plesteran yang volumenya dua kali dari volume pasangan bata. Terakhir adalah acian yang luasnya sama dengan perhitungan plesteran tapi dikurangi bidang yang tak perlu diaci seperti dinding yang dipasangi keramik.

5. Pekerjaan kusen, pintu, dan jendela

Pemasangan kusen-kusen pada sisi-sisi dinding tertentu untuk akses keluar masuk maupun hawa udara. Kayu-kayu itu dilapisi politur maupun cat agar awet. Lalu termasuk pula pengerjaan pemasangan kunci dan handle pintu/jendela. Biasanya kusen-kusen itu hitungannya per unit.

6. Pekerjaan rangka atap

Cakupan pekerjaannya berupa pemasangan rangka atap (kuda-kuda, gording, nok, kaso & reng), kalau diperlukan ditambah alumninum foil (jika perlu) dan pemasangan genteng beserta aksesories-nya. Rangka atap bisa dipilih dari baja ringan maupun kayu. Estimasinya adalah berapa banyak balok kayu/baja yang dibutuhkan untuk pembuatan rangka.

7. Pekerjaan plumbling, mekanikal dan elektrikal

Item pekerjaannya adalah pemasangan toilet, wastafel, bath up, pemanas air, kran. Tak ketinggalan juga pemasangan instalasi air bersih dan air kotor. Kemudian pemasangan jaringan kabel listrik, kotak sekring, saklar, titik-titik lampu penerangan, dan sejenisnya.

pekerjaan plumbing
Pekerjaan plumbing harus diperhatikan dengan seksama. Instalasi listrik juga tak kalah penting.
  8. Pekerjaan finishing
Di sini itemnya berupa pemasangan material lantai baik ruangan dan teras. Termasuk juga dinding-dinding tertentu seperti dapur maupun kamar mandi.

Kemudian juga pekerjaan finishing kusen, pintu, dan jendela lewat pelapisan politur atau cat agar awet dan menambah keindahan bangunan. Di sini juga termasuk pemasangan handle dan kunci. Pengecatan tembok baik eksterior maupun interior.

9. Pekerjaan tambahan

Pekerjaannya terkait dari permintaan pemilik rumah. Misalnya pemasangan pagar, pembuatan kanopi, taman landscape, garasi.

10. Pembersihan

Sebelum rumah ditempati, pastinya sudah mesti bersih dulu. Maka itu pembersihan mutlak di sini. Rumah harus bebas dari debu, kotoran, maupun puing-puing sisa-sisa bangunan.

 Seperti itu item-item pekerjaan yang lazimnya dilewati dalam pembangunan rumah. Di item-item itu bisa dikalkulasikan kebutuhan dananya. Dengan menghitung setiap detail kebutuhan rumah maka dengan sendirinya bisa mempersiapkan dana yang cukup. Lagi pula rumah bisa selesai sesuai target yang ditetapkan.

Jumat, 11 Mei 2018

Pernah terpikirkan oleh Anda rencana untuk investasi rumah dan membangunnya sendiri  ?
jika iya, hal tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk Anda yang memimpikan mempunyai rumah untuk di huni maupun di investasikan.
Memang, membangun rumah bukanlah sesuatu yang murah, namun jika Anda sudah mempunyai niat dan usaha pasti impian memiliki rumah yang layak huni bukan menjadi impian semata.
Jika memilih untuk membangun sendiri, Anda harus perhatikan harga material dan ongkos pekerjanya.
Membangun dari awal ini bukan perkara mudah, Anda perlu pertimbangkan dengan baik kemampuan financial dan jenis bangunan yang akan dibangun.
Nah maka dari itu langkah pertama untuk mewujudkan impian Anda  adalah perlu mengetahui terlebih dahulu gambaran atau estimasi biaya untuk membangun sebuah rumah.
Bagi Anda yang mungkin masih bingung dengan perkiraan biaya dalam pembangunan, bisa dimulai dengan mengetahui beberapa hal penting dibawah ini, Yuk simak ulasannya :
1. Luas Tanah & Bangunan

Lahan untuk membangun merupakan hal mutlak yang harus ada pada saat membangun. Dan persentase lahan mungkin menjadi sebesar atau separuh dari rumah. Harga tanah biasanya dihitung /m2.
Untuk Luas rumah tipe 36/75 dan harga tanah Rp.1.000.000/m2,
maka perhitungannya  Anda harus membayar Rp. 1.000.000 x 75 m2 = Rp.75.000.000.
Untuk biaya  bangunan juga dihitung dengan sistem m2. Biasanya harga bangun dari awal dimulai dengan kisaran harga Rp.3.500.000 / m2- Rp. 4.000.000,00 namun tergantung dengan material yang ingin digunakan.
Dengan mengetahui Luas Tanah dan Bangunannya maka Anda akan lebih mudah mengetahui anggarannya dan bisa lebih berhemat.
2. Biaya Bahan Bangunan

Bahan baku merupakan bahan pokok atau utama yang diolah dalam proses produksi untuk bahan jadi. Bahan Baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu.
Biaya untuk mendapatkannya dalam keadaan siap disebut biaya bahan baku.
Setelah itu bahan baku tersebut dapat dijadikan bahan bangunan. Sebagai panduan, bahan baku bangunan untuk bangun rumah meliputi dinding, pondasi,, struktur, atap, kusen jendela dan pintu, lantai dan pengecatan rumah.
Bahan bangunan yang dibutuhkan antara lain batako, cakar ayam, besi beton,kayu, konstruksi baja ringan, keramik dan cat.
Bahan – bahan tersebut diperkirakan mencapai Rp.3.000.000 / m. Biasanya belum termasuk dengan installasi Listrik.
Anda bisa menghemat biaya dengan melakukan pembelian bahan bangunan sesuai anggaran.
3. Biaya Jasa Tukang
Selain Luas Tanah dan bahan bangunan, Anda juga perlu memperhatikan Jasa tukang. Keberadaan jasa tukang ini sangatlah penting.
Karena tukanglah yang mewujudkan rumah atau bangunan yang diinginkan. Anda perlu memikirkan jumlah tukang yang akan dipekerjakan untuk membangun rumah Anda sesuai konsep.
Berikut uraian Biaya Jasa Tukang Harian, tergantung daerah masing2
Proses pengerjaaan proyeknya dapat didiskusikan dengan kepala tukang atau Mandor.    Semakin Banyak pekerja nya semakin cepat penyelesaian proyeknya.
Sebaiknya memilih pekerja harian daripada borongan. Karena hasil pekerjaan borongan biasanya mengecewakan karena biasanya dituntut tepat waktu, sehingga pekerjaan terkadang kurang rapi.
Nah, sudah terperinci untuk biayanya. Anda perlu mengatur kemampuan financial agar proses pembangunan berjalan lancar.

Selasa, 08 Mei 2018

      Ada beberapa aspek yang patut di cermati ketika anda akan membangun rumah berdesign minimalis. Selain diawali dari model rumah dan juga penentuan jenis furniture yang akan menghiasi setiap ruangnya, juga perlu diperhatikan tentang keramik.
Keramik tidak hanya akan mempercantik sebuah ruangan, namun juga akan meningkatkan kesan simpel serta glamor pada tempat tinggal Anda. Berikut ini tips memilih Model dan Motif Keramik untuk Rumah Minimalis:
UKURAN
Ukuran keramik yang pas sangat penting, agar luas rumah yang tidak terlalu besar tersebut tidak terkesan sempit. Pasanglah keramik berukuran besar pada rumah minimalis. Hal ini dikarenakan, ukuran keramik yang besar pada lantai rumah akan memberikan kesan rumah terasa lebih lega dari yang sebenarnya.
BAHAN
Harga yang mahal tidak menjamin keramik itu pas untuk gaya rumah minimalis. Harus diperhatikan pula bahan baku material keramik yang akan kita pakai. Aspek daya tahan keramik menjadi penting, karena agar dapat berfungsi untuk waktu lama. Tentunya, harga keramik rumah minimalis dengan bahan yang bagus akan lebih mahal sedikit.

TEKSTUR
Anda membutuhkan tekstur keramik yang berbeda-beda pada ruang tamu, kamar mandi, kamar tidur hingga keramik di dapur? Perlu anda perhatikan adalah, untuk lantai ruang keluarga, kamar tidur maupun ruang tamu, maka Anda bisa memakai keramik glossy. Keramik glossy ini tentunya selain mengkilap, juga sangat nyaman untuk berbaring atau bersantai bersama keluarga dan kerabat.
Sedangkan untuk ruang dapur dan kamar mandi bisa memakai keramik jenis kasar, dengan tujuan agar tidak mudah terpeleset.
WARNA

Warna keramik juga akan memberi nilai artistik serta gaya minimalis yang hendak Anda tonjolkan. Penentuan warna keramik pada rumah minimalis memang harus disesuaikan dengan cat dinding maupun furniture yang ada.
Perpaduan warna lantai dan dinding serta furniture yang tepat maka akan menghasilkan satu kesatuan yang artistik. Agar terlihat serasi, Anda bisa memanfaatkan warna berbeda dari dinding dan lantai. Namun yang harus di ingat, yakni warna keramik lantai tidak boleh terlalu kontras dibanding warna furniture maupun dinding.

MOTIF
Agar efek minimalis semakin menonjol pada rumah Anda, maka bisa Anda gunakan keramik lantai bermotif yang lebih simpel. Corak keramik yang terlalu kompleks dan lebih dominan, bisa menurunkan kesan minimalis sebuah rumah. Sehingga pilihlah keramik yang seirama dengan warna furniture.

Rabu, 02 Mei 2018

6 Manfaat Tinggal di Rumah Dua Lantai




Tinggal di tengah kota padat penduduk dan lahan terbatas menjadi alasan beberapa orang memilih rumah dua lantai daripada satu lantai. Tapi ini tidak berarti rumah satu lantai tidak diminati sama sekali. Rumah satu lantai sering dipilih keluarga atau pasangan berusia senja, karena dianggap lebih aman. Meski demikian, rumah dua lantai tetap perlu dipertimbangkan karena bisa memberikan manfaat atau keuntungan bagi penghuninya. Apa saja?

1. Halaman akan jadi lebih luas

 

Memiliki rumah dua lantai akan membuat halaman lebih luas. Seorang penghuni rumah mungkin memiliki area yang terbatas meski tidak tinggal di tengah kota. Memperkirakan rasio bangunan dan rasio volumetris sebelum membangun rumah dua lantai adalah cara agar Anda memiliki halaman dengan tidak mengabaikan fungsi rumah itu sendiri. Rumah satu lantai akan menghabiskan banyak lahan. Bukankah lebih baik jika lahan itu menjadi ruang terbuka hijau untuk berkumpul bersama keluarga, atau tempat bermain untuk anak? Anda juga akan punya sesuatu yang enak dilihat, bisa mengamati bergantinya musim, dan udara segar.

2. Bisa disesuaikan dengan kondisi lahan yang naik turun

Rumah dua lantai tidak harus benar-benar dua lantai secara fisik. Lahan rumah yang tidak rata bisa dimanfaatkan membuat area naik turun seperti gambar ini. Ada dua area yang ketinggiannya tidak sama dengan plafon tinggi. Area naik turun juga memudahkan masuknya cahaya matahari dan memperlancar sirkulasi udara. Ruang tamu yang terletak di area tinggi dilengkapi dua lapis pilar agar ruangan terasa lebih luas. Pilar-pilar ini menegaskan ukuran ruangan, sehingga terciptalah sebuah rumah yang penuh energi dan efisien . 

3. Langit-langit tampak lebih tinggi


Selain area naik turun, trik lain untuk menegaskan keberadaan rumah tingkat adalah pilar. Pilar dapat membuat langit-langit tampak lebih tinggi dan menjadi penghubung tak terlihat antara lantai atas dan bawah. Pilar juga bisa digunakan untuk membagi ruang tanpa membangun dinding. Jendela bisa dibangun di sekitar langit-langit agar rumah dapat terpapar cahaya matahari lebih lama. Kita tak perlu menyalakan lampu sampai di luar benar-benar gelap.

4. Bersantai di halaman tanpa gangguan


Halaman rumah dua lantai lebih tertutup, sehingga privasi Anda terjaga. Halaman memang bisa ada di rumah jenis apapun, termasuk rumah satu lantai. Tapi tidak banyak yang bisa Anda nikmati di sini. Sebaliknya, lantai atas bisa jadi sesuatu untuk dilihat saat kita duduk-duduk di halaman. Di sini Anda juga bisa menjemur pakaian apapun tanpa perlu khawatir diintip tetangga. Menikmati suasana sekitar dari balkon bisa menyegarkan pikiran Anda.

 

 

 

 

 

 

5. Beda lantai, beda fungsi

Rumah dua lantai bisa digunakan untuk dua tujuan yang berbeda, misalnya kantor atau tempat kerja di lantai satu dan tempat tinggal di lantai dua. Dua keluarga yang tinggal satu atap, misalnya orang tua dan anak-anak, bisa menempati lantai yang berbeda. Privasi masing-masing tetap terjaga meski tinggal berdekatan. Tidak perlu jauh-jauh atau kena macet saat pergi bekerja, karena kantor Anda ada di rumah.

6. Memiliki tempat parkir yang aman

Menjadikan lantai satu sebagai tempat parkir bukan hanya bisa dilakukan di gedung-gedung perkantoran, atau mall. Memiliki garasi sendiri juga akan menghemat ongkos, jika Anda selama ini menyewa area parkir di luar rumah. Bisa langsung masuk ke rumah tanpa kehujanan dan tidak repot saat membawa masuk barang belanjaan. Memang tidak akan ada banyak ruang dan barang di lantai satu. Ini tidak akan menarik bagi pencuri. Anda pun bisa terbebas dari bahaya tindakan kriminal.

KreatifDesain

Arsitektur, Struktur, Sipil, Marine, Kursus Teknik (Autocad dll)

Mengenai Saya

Surabaya, Indonesia
Contact: WA 085733338359
Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Diunggulkan

Macam-Macam Jenis Plafon

Seperti yang kita ketahui semua, dalam sebuah bangunan semua struktur yang berada di bangunan tersebut memiliki fungsi dan perhitungannya m...

Kata Mutiara Hari Ini

Kata Mutiara Hari Ini

Postingan Populer

Wikipedia

Hasil penelusuran