Plafon gypsum adalah material yang banyak digunakan untuk membuat plafon rumah, sebenarnya banyak sekali merk plafon yang dapat digunakan antara lain Eternit, Gypsum, kalsiboard, GRC, Multiplek, Sunda Palfon dan sebagainya. Namun untuk penggunaan rata – rata masyarakat Indonesia memilih Gypsum dan Kalsiboard. Gypsum dan kalciboard mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing sehingga penggunaannya bisa disesuaikan dengan kondisi tempat. Gypsum terbuat dari casting atau bubuk gypsum. Bentuk dari casting ini lembut seperti semen namun berwarna lebih putih. Bahan lainnya adalah roving yang berfungsi sebagai penguat. Bentuknya adalah seperti rambut atau serat paannnjang. Sedangkan kalciboard terbuat dari semen, serat selulosa dan pasir silica.
Perbedaan Gypsum dan Kalciboard
Perbedaannya terletak pada kemampuan bahannya. Rangka plafon yang sering digunakan adalah hollow galvalum dengan ketebalan 0.3 mm ukuran 4 x 4 cm dan 2 x 4 cm. Sedangkan untuk penggantung rangkanya bisa menggunakan hollow, kawat putih, atau root disesuaikan dengan budget yang tersedia. Proses pemasangan plafon gypsum termasuk cepat karena alat yang digunakan hanya alat potong dan fisher. Untuk pemasangan keduanya hampir sama.
Plafon merupakan bagian terpenting dari interior bangunan karena dinilai akan memberikan nilai jual terhadap bangunan. Untuk daerah kamar mandi biasanya menggunakan gypsum jenis WR (Water Resistance) sehingga terkena air pun tidak akan mengalami kerusakan. Gypsum yang ada di Indonesia diantaranya adalah merk Elephant, jayaboard, knauf dll. Satu lembar gypsum biasanya tersedia dalam ukuran 1,2 x 2,4 m dan ketebalan dari 9-15 mm namun idealnya yang biasa digunakan adalah tebal 9 mm.
Kelebihan Gypsum
- Plafon dengan bahan gypsum biasanya lebih rapih dan halus sehingga dari segi nilai estetika memiliki keunggulan tersendiri.
- Lebih mudah dibuat berbagai model seperti drop ceiling, cuve, dome dan sebagainya.
- Perawatan dan perbaikan lebih mudah. Jika ada bagian yang rusak maka tidak perlu mengganti satu lembar namun hanya bagian yang rusak kemudian bisa dirapihkan kembali dengan compound.
- Proses pemasangannya lebih cepat.
- Mudah ditemukan di pasaran.
- Dapat dipasang dengan menggunakan besi hollow maupun kayu.
Kekurangan Gypsum
- Tidak tahan terhadap air hanya produk gypsum yang berlabel Water Resistance saja yang kedap terhadap air.
- Akan terlihat kusam dan jamur ditempat yang lembab dan basah.
- Mudah rusak apabila terkena benturan.
- Genteng harus benar – benar tidak bocor agar plafon tidak terkena bocoran air saat hujan.
Kelebihan Kalciboard
- Kalsiboard tidak mengandung bahan asbes yang berbahaya bagi kesehatan. Sehingga bahan ini tidak getas.
- Ketebalan bahan ini sangat bervariatif mulai dari 3 mm sampai dengan 20 mm.
- Untuk proses penyambungan lebih mudah karena terdapat bagian yang lebih tipis pada bagian tepi (recessed) sehingga penggunaan compound lebih sedikit.
- Daya tahan kalsiboard lebih kuat dibanding gypsum apabila terkena air.
- Kalsiboard lebih mudah dibersihkan dari noda air jika terkena air sehingga pemeliharaan material ini lebih mudah.
- Kalsiboard mampu dilengkungkan hingga kelengkungan tertentu dan bisa digunakan untuk desain – desain plafon yang lengkung.
Kelemahan Kalsiboard
- Kalsiboard memiliki kembang susut tinggi sehingga mudah sekali retak rambut. Saat musim hujan mengembang dan saat musim kemarau menyusut.
- Pada sambungan nat tidak sempurna sehingga akan menimbulkan retak pada sambungan.
- Membutuhkan rangka yang lebih kuat.
Proses Pemasangan Plafon
- Pemasangan rangka bisa menggunakan hollow galvalum ukuran 4 x 4 cm dan 2 x 4 cm dengan tebal 0.3 mm. untuk penggantung bisa menggunakan kawat atau root.
- Memasang papan gypsum maupun kalciboard.
- Memberikan compound pada sambungan atau nat.
- Plamir dan diamplas.
- Cat.
artikel terkait:
0 komentar:
Posting Komentar